“Dua buku ini merupakan suatu persembahan yang patut kami apresiasikan. Setelah beberapa waktu lalu Ibu Yuhafliza juga telah menghibahkan lima karya ilmiahnya yang telah dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi seperti Jurnal Lentera dan Aliterasi. Jurnal-jurnal tersebut adalah hasil penelitian Ibu Yuhafliza pada bidang Bahasa dan Sastra selama tiga tahun terakhir”, ujar Ibu Nurmasyitah yang ditemui di ruang kerjanya.
“Harapan kami sebagai pihak perpustakaan, semoga kami juga bisa mengikuti jejak Bu Lija (begitu nama sapaan murid-muridnya) dalam menulis. Baik itu menulis karya ilmiah maupun non ilmiah, sehingga perpustakaan kami akan banyak diisi oleh buku-buku dan karya tulis dewan guru madrasah kami sendiri”, Lanjut Ibu Nurmasyitah.
Ketika ditanyakan bagaimana proses Ibu Lija dalam menulis disela-sela kesibukannya mengajar, beliau mengatakan bahwa “Ini hanya hobby yang disalurkan selama mengisi liburan. Pada dasarnya menulis cerita fiksi khususnya cerpen bukanlah sesuatu yang rumit. Kita bisa memulainya dengan menulis hal-hal yang paling menarik dan berkesan, baik itu sedih maupun senang dalam kehidupan. Menjadi penulis juga mengajarkan kita menjadi orang yang lebih peka. Peka terhadap apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, atau yang kita hayalkan. Baik itu yang kita alami sendiri maupun orang lain.”
“Intinya, coba saja dulu, lama-lama akan terbiasa karena siapapun pasti bisa menjadi penulis. Seperti kata Imam Al-Ghazali ‘Jika kau bukan anak raja atau anak ulama besar, maka menulislah’. “ Ucap Ibu Yuhafliza sambil tersenyum.